Jika mendengar kata tuna daksa, banyak dari kita sukar membedakannya dengan istilah tuna yang lainnya. Apakah ada juga termasuk yang tidak tahu apa itu tuna daksa? Baik. Tuna daksa adalah kelainan tubuh dimana seorang individu memiliki gangguan gerak. Gangguan gerak ini disebabkan oleh kelainan pada neuromuscular bisa juga kelainan struktur tulang yang bersifat bawaan, karena sakit atau kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan organ tubuh, polio ataupun lumpuh.
Tuna daksa ini termasuk dalam disabilitas fisik atau kelainan pada fisiknya. Setiap penyandang disabilitas adalah bagian dari warga negara Indonesia. Dimana memiliki hak, peran, kewajiban dan kedudukan yang sama dengan warga lainnya. Tanpa melihat perbedaan dengan kelainan yang dimiliki. Negara memiliki kewajiban untuk meningkatkan peran para penyandang disabilitas dalam upaya pembangunan nasional.
Banyak dari penyandang ini memiliki ekonomi menengah, rentan mengalami keterpurukan karena kesulitan secara ekonomi. Stigma negatif dari masyarakat tentang rendahnya kemampuannya yang membuat mereka sulit mengembangkan potensinya dan mendayagunakan diri. Sehingga menyebabkan mereka menjadi terlalu bergantung dengan orang lain. Namun mereka juga memiliki kesempatan berkarir agar sukses dan mandiri.
Keterampilan Tuna Daksa
Keterampilan bagi tuna daksa adalah bagian dari pembangunan diri. Kepercayaan diri dapat tumbuh melalui kemampuan ini sehingga kesempatan berkarir bagi mereka menjadi terbuka lebar. Lain halnya apabila dengan peningkatan keterampilan ini tidak menjadi fokus. Maka akan tumbuh masalah sosial, seperti mereka yang berpendidikan rendah dan kurang memiliki keterampilan akan memilih untuk menjadi gelandangan, pengemis atau ketergantungan sosial yang lain.
Pelatihan Tuna Daksa
Lalu apakah para tuna daksa masih memiliki kesempatan untuk belajar? Tentu.
Lalu apa yang kira-kira perlu dipelajari? Yuk simak uraian penting ini
Pertama: Bimbingan Fisik dan Mental
Diawali dengan bimbingan fisik dan mental. Seperti ini bertujuan untuk mewujudkan kemauan, dan motivasi untuk memulihkan harga diri, rasa percaya diri dan kematangan emosi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kedua: Bimbingan Sosial
Bimbingan yang ini untuk mengembangkan kemampuan untuk memiliki hubungan sosial yang sehat, seperti latihan kepramukaan, kesenian, rekreasi dan outbound.
Ketiga: Bimbingan Keterampilan Kerja
Pada kesempatan ini, mereka akan dilatih sesuai minat bakat dan potensi yang dimiliki. Kesempatan berkarir bisa didapat apabila mereka menempuh pelatihan keterampilan kerja yang bisa dipelajari seperti :
a. ketrampilan menjahit baju pria dan wanita
b. ketrampilan di dunia percetakan
c. ketrampilan fotografi
d. keterampilan membuat mebel atau perkayuan
e. keterampilan tata rias
f. keterampilan automotif
Dimana para tuna daksa dapat melakukan latihan? Balai Latihan Kerja yang dibangun pemerintah hampir selalu melakukan pelatihan kerja bagi disabilitas. Anda bisa mencari waktunya dengan membuka laman di mesin pencari. Selain itu, Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM yang didirikan oleh masyarakat ini juga melakukan pelatihan ketrampilan. Anda bisa cari di kota tempat anda tinggal dan menghubunginya saat membutuhkan jadwal pelatihan kerja bagi mereka.
Usaha untuk berdaya dimulai dari keinginan untuk berubah secara mental menjadi pantang menyerah lalu bersosialisasi dengan teman yang sama-sama bersemangat lalu mengasah ketrampilan, maka pekerjaan akan selalu mencukupi si pejuang.
Patut diingat bahwa tuna daksa yang memiliki keterbatasan fisik juga memiliki kesempatan yang sama untuk sukses dan mandiri. Dengan belajar keterampilan diatas dan kepandaian melihat peluang, maka kesempatan berkarir juga didapatkan para tuna daksa.